Puncak Hati

Heart to Heart

PEMAHAMAN DAN PENGERTIAN PENERIMAAN DIRI SESEORANG

PEMAHAMAN DAN PENGERTIAN PENERIMAAN DIRI SESEORANG

Definisi Penerimaan Diri

Germer (2009) mendefinisikan penerimaan diri sebagai kemampuan individu untuk dapat memiliki suatu pandangan positif mengenai siapa dirinya yang sebenar-benarnya, dan hal ini tidak dapat muncul dengan sendirinya, melainkan harus dikembangkan oleh individu.


Sebagai dasar penerimaan diri Ross membagi menjadi 5 tahap kehilangan atau berduka sebagai berikut :
  1. Denial
    Penolakan seseorang dalam tahap ini mempercayai bahwa keadaan yang sekarang adalah suatu kesalahan atau mempercayai sesuatu yang salah.
  2. Anger
    Ketika orang itu sadar bahwa penolakan ini tidak dapat berlanjut, frustasi apa bila kehilangan seseorang yang sangat dekat.
  3. Bergaining
    Tahap ini mengkaitkan harapan bahwa orang tersebut akan menghindari sebuah keduakaan tersebut.
  4. Depression
    Dalam tahap ini orang tersebut akan larut dalam problematika kehidupan sendiri sehingga lebih diam dan menarik diri.
  5. Acceptance
    Tahap ini dimana seseorang dapat menerima keadaan dengan tenang. 



Aspek-aspek dan Indikator Penerimaan Diri

Penerimaan diri tidak berarti seseorang menerima begitu saja kondisi diri tanpa berusaha mengembangkan diri lebih lanjut, orang yang menerima diri berarti telah mengenali dimana dan bagaimana dirinya saat ini, serta mempunyai keinginan untuk mengembangkan diri lebih lanjut. 

Aspek-aspek penerimaan diri adalah:

  1. Perasaan sederajat.
    Individu merasa dirinya berharga sebagai manusia yang sederajat dengan orang lain, sehingga individu tidak merasa sebagai orang yang istimewa atau menyimpang dari orang lain. Individu merasa dirinya mempunyai kelemahan dan kelebihan seperti halnya orang lain. 
  2. Percaya kemampuan diri.
    Individu yang mempunyai kemampuan untuk menghadapi kehidupan. Hal ini tampak dari sikap individu yang percaya diri, lebih suka mengembangkan sikap baiknya dan mengeliminasi keburukannya dari pada ingin menjadi orang lain, oleh karena itu individu puas menjadi diri sendiri. 
  3. Bertanggung jawab.
    Individu yang berani memikul tanggung jawab terhadap perilakunya. Sifat ini tampak dari perilaku individu yang mau menerima kritik dan menjadikannya sebagai suatu masukan yang berharga untuk mengembangkan diri.
  4. Orientasi keluar diri.
    Individu lebih mempunyai orientasi diri keluar dari pada ke dalam diri, tidak malu yang menyebabkan individu lebih suka memperhatikan dan toleran terhadap orang lain, sehingga akan mendapatkan penerimaan sosial dari lingkungannya. 
  5. Berpendirian.
    Individu lebih suka mengikuti standarnya sendiri dari pada bersikap conform terhadap tekanan sosial. Individu yang mampu menerima diri mempunyai sikap dan percaya diri yang menurut pada tindakannya sendiri dari pada mengikuti konvensi dan standar dari orang lain serta mempunyai ide aspirasi dan pengharapan sendiri. 
  6. Menyadari keterbatasan.
    Individu tidak menyalahkan diri akan keterbatasannya dan mengingkari kelebihannya. Individu cenderung mempunyai panilaian yang realistik tentang kelebihan dan kekurangannya. 
  7. Menerima sifat kemanusiaan.
    Individu tidak menyangkal impuls dan emosinya atau merasa bersalah karenanya. Individu yang mengenali perasaan marah, takut dan cemas tanpa menganggapnya sebagai sesuatu yang harus diingkari atau ditutupi (Sheerer, dalam Hall & Lindzey, 2010).
    Orang yang sehat secara psikologis dan yang dapat digolongkan sebagai orang yang menerima diri adalah orang yang selalu terbuka terhadap setiap pengalaman serta mampu menerima setiap kritikan dan masukan dari orang lain.


By : Zaira Shakila Love

Baca juga :




loading...