Road To Sawarna
Hi kawan, saya akan coba share pengalaman perjalan menuju
pantai sawarna pada malam tahun baru 2016.
Bermula start dari kampus Gunadarma Kalimalang jam 20.00,
saya berangkat bersama 3 orang teman saya, jadi ada 4 orang dengan 3 motor, 2 motor
Honda Supra X 125 sendirian dan 1 motor Yamaha JupiterZ boncengan.
Kami meluncur via kota wisata cileungsi sampai di citeureup
dan disana beristirahat dan makan. Setelah itu kami mencoba melewati rute Bukit
Pelangi dengan maksud menghindari macet di Bogor dan Ciawi.
Ga disangka dibukit pelangi cukup ramai dan banyak yang
melewatinya dan kami terus melaju menuju Gadog.
Ternyata jalan menuju puncak sudah ditutup, kami menuju ke
arah Tajur dan masuk Jalur Tapos yang merupakan jalur alternatif menuju Jalan
Raya Sukabumi.
Kami berhenti sejenak di daerah Lido karena jam sudah
menunjukan hampir jam 00.00, pesta kembang api mulai marak dijalan dan gemercik
api terang menghiasi langit malam.
Kami melanjutkan perjalanan kembali, dan di daerah cicurug
perjalanan tersendat karena banyaknya orang setelah berpesta menerbangkan
bunga-bunga api ke langit.
Kemudian kami berhenti di SPBU sebelum pertigaan menuju
pelabuhan ratu.
Jalur ke Pelabuhan Ratu ada beberapa jalur, untuk jalur
umumnya menggunakan jalur Cibadak, untuk jalur alternatif menggunakan jalur
Cikidang yang lebih cepat namun sedikit ekstrim dan kami memutuskan untuk jalur
umum Cibadak.
Keadaan cuaca agak sedikit kurang mendukung, jalan yang
basah karena gerimis, kabut mulai turun, dan sangat gelap.
Akhirnya kami tiba di Pelabuhan Ratu bagian Karang Hawu pada
jam 2.30 pagi, istirahat sejenak dan beberapa teman kami ke toilet.
Dan persiapan untuk perjalanan agak sulit menuju Karang Hawu
menuju Sawarna, karena harus melewati bukit-bukit curam dan tanjakan panjang.
Untuk jalan menuju Sawarna sudah beberapa diperbaiki dan di
Aspal, hati-hati karena jalanan cukup gelap pada saat malam, mainkan lampu
jauh.
Setelah itu sampai di pertigaan gapura Sawarna, namun jalan
masuk masih cukup jauh, harus melewati beberapa perbukitan yang curam, harus
extra konsentrasi.
Akhirnya kami tiba jam 4.00 shubuh, kami beristirahat di
masjid Sawarna
Kita harus melewati jembatan gantung menggunakan motor,
jembatan bergoyang pada saat tepat di tengah-tengah.
Setelah melewati jembatan gantung, kami langsung ke Tanjung
Layar untuk beristirahat menanti matahari terbit, menikmati segelas kopi untuk
menikmati kehangatan udara pagi
Di Tanjung Layar pada saat itu laut sedang surut, sehingga
kita dapat berjalan menuju karang , tapi hati-hati, di sela-sela karang ada
bulu babi, jika kita terkena maka akan menjadi bengkak.
Setelah puas bermain-main dan ber foto selfi ria di Tanjung
Layar, kami melanjutkan ke arah pasir putih Sawarna.
Airnya begitu bening dan bersih, Ombaknya cukup besar,dan
kami menikmati deburan ombak dan bermain di Pasir putih.
Setelah puas bermain di pantai, kami membilas tubuh kami
yang penuh dengan pasir yang menempel dan segera bersiap untuk pulang.
Namun terjadi kendala, karena masih suasana tahun baru,
banyak pengunjung yang ingin menikmati pula dan akibatnya macet di jembatan
gantung tak terhindarkan.
Ada sejam kami menunggu giliran untuk melewati jembatan
tersebut, sehingga kami berusaha untuk menembus barisan dan menyelip agar dapat
duluan untuk menyeberang.
Udara panas, keringat bercucuran dan emosi tak terkendali,
lapar lagi.
Kami segera bergegas untuk mencari tempat makan dan mencari
masjid untuk sholat Jum’at
Akhirnya kami mendapatkan tempat makan padang, dan langsung
jalan mencari masjid dan sholat Jum’at.
Setelah Sholat Jum'at kami beristirahat sejenak untuk perjalanan pulang karena lelah sangat yang kami rasakan.
Demikian yang bisa saya share,
Yang jelas jika ingin touring jarak jauh, kendaraan harus fit, kondisi diri sendiri juga harus fit untuk keselamatan.
Jika badan mulai tidak memungkinkan, beristirahatlah sejenak seperti di SPBU atau rest area lainnya.
Baca Juga :
Baca Juga :